Karawang (News ADS Radio, Cikampek). Rekam jejak Wakil Bupati Karawang,
dr. Cellica Nurrachadiana sebagai salah satu perempuan yang mampu berkiprah,
berprestasi, dan berdiri sejajar dengan kaum pria, rupanya turut diakui oleh
berbagai elemen masyarakat. Hal ini terlihat saat dirinya didaulat untuk
menjadi nara sumber dalam Seminar Hari Kartini yang diselenggarakan oleh PT.
Pertamina Hulu Energy (PHE) Offshore North West Java (ONWJ), Selasa (24/4).
Dalam seminar yang berlangsung di Gedung
Perkantoran Hijau Arkadia Jakarta tersebut, dr. Cellica Nurrachadiana menceritakan
sekilas tentang kehidupannya, mulai dari berpraktek sebagai dokter selama 3
tahun, hingga terjun ke dunia politik dengan menjadi calon anggota legislatif untuk
mewakili Provinsi Jawa Barat melalui Partai Demokrat. “Ketika itu saya ingin
membuktikan kepada partai bahwa kemenangan bukan diraih karena uang atau
popularitas, melainkan kerja keras dan loyalitas kita, terlebih saat itu siapa
yang kenal Cellica,” ujarnya.
Lebih lanjut Cellica mengatakan,
banyak orang mengatakan bahwa politik itu kejam, dan politik itu keji. Akan tetapi,
dirinya tidak memilih cara-cara seperti itu, melainkan terus berupaya bekerja
keras agar masyarakat dapat semakin mengenal dan mengetahui dirinya, yaitu
dengan bersentuhan langsung dengan rakyat. “Karena saya berpendapat bahwa bila
Tuhan menghendaki saya untuk menjadi seorang anggota DPR, tentu tidak aka nada yang
dapat menghalanginya,” jelasnya.
Hal serupa terjadi saat dirinya
dicalonkan untuk menjadi Bakal Calon Bupati Karawang. Saat itu, Partai Demokrat
sebagai pemegang suara terbanyak di Kabupaten Karawang memilih untuk mengalah dan
mencalonkan dirinya untuk menjadi Calon Wakil Bupati mendampingi H. Ade Swara
dari Partai Bulan Bintang sebagai Calon Bupati. “Yang terpenting adalah
bagaimana kita ingin membangun daerah, karena jabatan Bupati maupun Wakil
Bupati adalah diperuntukkan bagi mereka yang ingin membangun daerah, dan bukan
memperkaya diri sendiri,” imbuhnya.
Cellica melanjutkan bahwa sebagai apa
yang diupayakannya hingga saat ini merupakan salah satu contoh bagi emansipasi
perempuan di Indonesia, khususnya di bidang politik. Melainkan masih terdapat sangat
banyak contoh lain yang lebih tinggi dan lebih baik dari dirinya dalam hal
emansipasi wanita. “Masih banyak wanita lain yang lebih tepat dan berkiprah
diberbagai bidang, baik di perusahaan, pendidikan, maupun bidang-bidang
lainnya,” tambahnya.
Cellica juga mengingatkan bahwa, sebagai
wanita, hendaknya kita tidak terlena dengan karir dan melupakan kodratnya
sebagai seorang ibu dengan mengorbankan anak-anak maupun keluarga dirumah. Hal ini sangat penting, mengingat cukup
banyak masyarakat yang menganggap wanita yang berkarir akan mengorbankan
anak-anak. Ini perlu diluruskan, karena saya sendiri, meskipun berkarir saat
menjadi dokter maupun politikus, yang tidak pernah sekalipun mengorbankan
kepentingan anak-anak dan keluarga. (News ADS Radio, Cikampek)