AKOMODASI tentu akan jadi perhitungan ketika Anda
berwisata. Enggak perlu jauh-jauh tempatnya dari Jakarta. Selain bisa
ditempuh dengan kendaraan darat yang aman, Subang menawarkan pesona alam
yang menakjubkan.
Tempat wisata di Subang banyak dan terkenal dengan objek wisata air Panas Ciater. Objek wisata tersebut merupakan salah satu objek wisata terbesar di Jawa Barat. Berbagai macam jenis wisata dapat kita temukan di kawasan Sari Ater, mulai wisata pengobatan ,wisata keluarga, penginapan, dan olahraga ketangkasan seperti panahan, paint ball, offroad, flying fox, buggy twin, golf, outbond games, dan wisata budaya di lesehan Kabayan.
Untuk mencapai lokasi wisata tersebut, pengunjung bisa menggunakan berbagai macam alternatif transportasi, mulai kendaraan pribadi hingga transportasi umum seperti bus pariwisata. Kondisi jalan menuju kawasan ini sangat nyaman sehingga mereka yang senang bepergian dengan kendaraan bermotor bisa menikmati udara segar pegunungan dan pemandangan kebun teh saat menuju lokasi ini.Kawasan Wisata Sari Ater berlokasi di Jalan Raya Ciater, Kabupaten Subang.
Untuk wisata pengobatan, kawasan Sari Ater memang terkenal dengan pemandian air panasnya. Wisata air panas ini bisa dimanfaatkan untuk terapi berbagai penyakit, mulai penyakit kulit hingga proses lanjutan penyembuhan tulang. Salah seorang pengunjung, Johanes (35), mengatakan salah seorang keluarganya sempat mengalami patah tulang akibat kecelakaan pernah terapi lanjutan dengan berendam di tempat ini.
”Sekitar tahun 2005 dulu, saudara saya pernah melakukan kunjungan rutin setiap minggu ke tempat ini terapi lanjutan. Beberapa waktu dia melakukan terapi. Alhamdulillah kondisinya semakin membaik setelah berendam air panas di tempat ini,”ujar Johanes. Tak mengherankan, air panas Sari Ater bisa menjadi alternatif pengobatan. Yuki Azuania, Public Relation Manager Sari Ater menyebutkan, air panas di kawasan ini memang sudah terbukti dalam penelitian untuk alternatif pengobatan.
”Menurut hasil penelitian, sumber air hangat mineral yang ada mengandung kalsium, magnesium, chloride, sulfat, thermo, mineral, dan hypertherma dengan kadar aluminium yang tinggi, yaitu 38,5 equivpersen, dan keasamannya juga sangat tinggi yaitu PH 2,45. Menurut penelitian tersebut, air panas ini cocok untuk perbaikan tubuh, ”ucapnya. Mengenai sejarah tempat wisata ini, Yuki menuturkan, dulu kawasan ini merupakan lahan hutan belukar yang angker.
Mitos warga pribumi menyebutkan lahan angker tersebut berhasil dibebaskan orang sakti bernama Embah Ebos. ”Sekitar tahun 1960-an, menurut mitos, kawasan angker tersebut diubah menjadi lahan perkampungan dan diberi nama Ciater,” ucap Yuki. Masih mengenai mitos Ciater, dia menceritakan, setelah tercipta perkampungan, masyarakat di perkampungan itu mengalami kekurangan air. Saat itu muncullah Embah Tajimalela yang memotong pohon Alter. Dari pohon tersebut keluar air yang cukup deras.
Dari legenda itulah, warga menjuluki air ater atau ciateryang berarti ‘air yang memancar’. Pancaran air yang keluar dari pohon alter tersebut diyakini warga mempunyai khasiat untuk mengobati sejumlah penyakit, di antaranya penyakit kulit. Hingga kini pengunjung kawasan wisata ini tak hanya dari dalam negeri,kawasan wisata Sari Ater sudah terkenal sampai mancanegara, seperti wisatawan dari Arab Saudi, Malaysia, Singapura,Taiwan, Prancis, Jerman, Belanda, dan Swiss.
”Yang terbanyak wisatawan dari Malaysia dan Arab. Khusus wisatawan Malaysia, mereka sekarang sangat mudah untuk mencapai tempat ini. Penerbangan saat ini sudah terjadwal 3 kali untuk menjangkau Bandung. Mereka biasanya berwisata selama dua sampai lima hari. Dari data yang tercatat, kurang lebih sebanyak 600 wisatawan dari Arab Saudi dan Malaysia berkunjung setiap bulannya ke tempat ini,” ucapnya.
Yuki menambahkan, kawasan wisata ini menjadi pilihan wisatawan dalam dan luar negeri. Itu karena situasi di Puncak, Cianjur, saat ini sudah cukup ramai, hingga banyak wisatawan memilih mengunjungi tempat ini karena kondisinya yang nyaman dan tenang. Menurut dia, untuk jumlah pengunjung, selama akhir pekan jumlah pengunjung mencapai 40.000 orang. Jumlah pengunjung tersebut tercatat pada masa liburan Lebaran dan libur panjang sekolah.
Adapun akhir pekan biasa, jumlah wisatawan mencapai 15.000 sampai 20.000 orang. ”Pada saat weekend seperti ini, daya tampung kami overload karena jauh hari sebelumnya mereka melakukan pemesanan. Alhamdulillah sampai saat ini karena kemudahan akses, jumlah wisatawan terus meningkat. Tarif harga pun masih terbilang terjangkau,” ucapnya. Untuk menikmati kawasan wisata Sari Ater, pengunjung bisa menyiapkan kocek sebesar Rp18.000 untuk membayar biaya tiket masuk. Namun menjelang sore hari, terdapat harga terusan Rp40.000 untuk tiket masuk dan tiket kolam.
Wisata Budaya Sunda
Kawasan Sari Ater selain sebagai tempat berwisata, juga menawarkan pengenalan budaya tatar Sunda. Berbagai jenis pakaian tradisional, rumah panggung khas Sunda, peralatan tradisional, hingga wayang tradisional pun diperlihatkan di kawasan ini. ”Nuansa tematik Sunda memang sengaja kami konsepkan untuk wisatawan.Pengunjung bisa mencoba pakaian kebaya dan seperti Nyi Iteung dan Kabayan,” tukas Yuki.
“Hal ini sengaja kami lakukan untuk memperkenalkan lebih jauh khas budaya Sunda kepada para pengunjung,” ucap Yuki. Yuki menambahkan, hal tersebut sengaja dilakukan untuk melestarikan warisan budaya yang ada, khususnya budaya Sunda. ”Jangan seperti di luar negeri, banyak orang memakai baju adat Sunda dan Belanda, lalu kenapa di sini tidak dilakukan,”ucapnya. Mengenai makanan tradisional, ada ikan mas pesmol, ikan bakar, dan sop buntut. Menu tersebut sangat banyak diminati wisatawan mancanegara.
Tempat wisata di Subang banyak dan terkenal dengan objek wisata air Panas Ciater. Objek wisata tersebut merupakan salah satu objek wisata terbesar di Jawa Barat. Berbagai macam jenis wisata dapat kita temukan di kawasan Sari Ater, mulai wisata pengobatan ,wisata keluarga, penginapan, dan olahraga ketangkasan seperti panahan, paint ball, offroad, flying fox, buggy twin, golf, outbond games, dan wisata budaya di lesehan Kabayan.
Untuk mencapai lokasi wisata tersebut, pengunjung bisa menggunakan berbagai macam alternatif transportasi, mulai kendaraan pribadi hingga transportasi umum seperti bus pariwisata. Kondisi jalan menuju kawasan ini sangat nyaman sehingga mereka yang senang bepergian dengan kendaraan bermotor bisa menikmati udara segar pegunungan dan pemandangan kebun teh saat menuju lokasi ini.Kawasan Wisata Sari Ater berlokasi di Jalan Raya Ciater, Kabupaten Subang.
Untuk wisata pengobatan, kawasan Sari Ater memang terkenal dengan pemandian air panasnya. Wisata air panas ini bisa dimanfaatkan untuk terapi berbagai penyakit, mulai penyakit kulit hingga proses lanjutan penyembuhan tulang. Salah seorang pengunjung, Johanes (35), mengatakan salah seorang keluarganya sempat mengalami patah tulang akibat kecelakaan pernah terapi lanjutan dengan berendam di tempat ini.
”Sekitar tahun 2005 dulu, saudara saya pernah melakukan kunjungan rutin setiap minggu ke tempat ini terapi lanjutan. Beberapa waktu dia melakukan terapi. Alhamdulillah kondisinya semakin membaik setelah berendam air panas di tempat ini,”ujar Johanes. Tak mengherankan, air panas Sari Ater bisa menjadi alternatif pengobatan. Yuki Azuania, Public Relation Manager Sari Ater menyebutkan, air panas di kawasan ini memang sudah terbukti dalam penelitian untuk alternatif pengobatan.
”Menurut hasil penelitian, sumber air hangat mineral yang ada mengandung kalsium, magnesium, chloride, sulfat, thermo, mineral, dan hypertherma dengan kadar aluminium yang tinggi, yaitu 38,5 equivpersen, dan keasamannya juga sangat tinggi yaitu PH 2,45. Menurut penelitian tersebut, air panas ini cocok untuk perbaikan tubuh, ”ucapnya. Mengenai sejarah tempat wisata ini, Yuki menuturkan, dulu kawasan ini merupakan lahan hutan belukar yang angker.
Mitos warga pribumi menyebutkan lahan angker tersebut berhasil dibebaskan orang sakti bernama Embah Ebos. ”Sekitar tahun 1960-an, menurut mitos, kawasan angker tersebut diubah menjadi lahan perkampungan dan diberi nama Ciater,” ucap Yuki. Masih mengenai mitos Ciater, dia menceritakan, setelah tercipta perkampungan, masyarakat di perkampungan itu mengalami kekurangan air. Saat itu muncullah Embah Tajimalela yang memotong pohon Alter. Dari pohon tersebut keluar air yang cukup deras.
Dari legenda itulah, warga menjuluki air ater atau ciateryang berarti ‘air yang memancar’. Pancaran air yang keluar dari pohon alter tersebut diyakini warga mempunyai khasiat untuk mengobati sejumlah penyakit, di antaranya penyakit kulit. Hingga kini pengunjung kawasan wisata ini tak hanya dari dalam negeri,kawasan wisata Sari Ater sudah terkenal sampai mancanegara, seperti wisatawan dari Arab Saudi, Malaysia, Singapura,Taiwan, Prancis, Jerman, Belanda, dan Swiss.
”Yang terbanyak wisatawan dari Malaysia dan Arab. Khusus wisatawan Malaysia, mereka sekarang sangat mudah untuk mencapai tempat ini. Penerbangan saat ini sudah terjadwal 3 kali untuk menjangkau Bandung. Mereka biasanya berwisata selama dua sampai lima hari. Dari data yang tercatat, kurang lebih sebanyak 600 wisatawan dari Arab Saudi dan Malaysia berkunjung setiap bulannya ke tempat ini,” ucapnya.
Yuki menambahkan, kawasan wisata ini menjadi pilihan wisatawan dalam dan luar negeri. Itu karena situasi di Puncak, Cianjur, saat ini sudah cukup ramai, hingga banyak wisatawan memilih mengunjungi tempat ini karena kondisinya yang nyaman dan tenang. Menurut dia, untuk jumlah pengunjung, selama akhir pekan jumlah pengunjung mencapai 40.000 orang. Jumlah pengunjung tersebut tercatat pada masa liburan Lebaran dan libur panjang sekolah.
Adapun akhir pekan biasa, jumlah wisatawan mencapai 15.000 sampai 20.000 orang. ”Pada saat weekend seperti ini, daya tampung kami overload karena jauh hari sebelumnya mereka melakukan pemesanan. Alhamdulillah sampai saat ini karena kemudahan akses, jumlah wisatawan terus meningkat. Tarif harga pun masih terbilang terjangkau,” ucapnya. Untuk menikmati kawasan wisata Sari Ater, pengunjung bisa menyiapkan kocek sebesar Rp18.000 untuk membayar biaya tiket masuk. Namun menjelang sore hari, terdapat harga terusan Rp40.000 untuk tiket masuk dan tiket kolam.
Wisata Budaya Sunda
Kawasan Sari Ater selain sebagai tempat berwisata, juga menawarkan pengenalan budaya tatar Sunda. Berbagai jenis pakaian tradisional, rumah panggung khas Sunda, peralatan tradisional, hingga wayang tradisional pun diperlihatkan di kawasan ini. ”Nuansa tematik Sunda memang sengaja kami konsepkan untuk wisatawan.Pengunjung bisa mencoba pakaian kebaya dan seperti Nyi Iteung dan Kabayan,” tukas Yuki.
“Hal ini sengaja kami lakukan untuk memperkenalkan lebih jauh khas budaya Sunda kepada para pengunjung,” ucap Yuki. Yuki menambahkan, hal tersebut sengaja dilakukan untuk melestarikan warisan budaya yang ada, khususnya budaya Sunda. ”Jangan seperti di luar negeri, banyak orang memakai baju adat Sunda dan Belanda, lalu kenapa di sini tidak dilakukan,”ucapnya. Mengenai makanan tradisional, ada ikan mas pesmol, ikan bakar, dan sop buntut. Menu tersebut sangat banyak diminati wisatawan mancanegara.
(http://travel.okezone.com/read/2012/05/30/408/638298/subang-sebagai-alternatif-wisata-alam)