SUBANG, (PR).- Sebagian besar lingkungan di sekitar mata air yang ada di wilayah Kabupaten Subang kondisinya sudah mengkhawatirkan, perlu penghijauan. Beberapa aktivis lingkungan di Kabupaten Subang, di antaranya tergabung dalam LAM-S, Mappas, dan Gampil kini tengah giat melakukan penanaman pohon di beberapa lokasi mata air, seperti Cipangasahan dan Pangusepan.
"Kami menargetkan bisa menanam pohon untuk penghijauan di sekitar mata air maupun lingkungannya sebanyak 10 ribu pohon," kata Ketua Lam-S, Yaya Sudarya, Minggu 5 Maret 2017. Dia mengatakan penanaman pohon dilaksanakan bersama-sama dengan aktivis lingkungan lainnya di Kabupaten Subang, seperti Mappas, dan Gampil. Selain itu, menggandeng pula berbagai pihak yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan termasuk perusahaan seperti PT Sari Ater Hotel & Resort.
Dikatakan Yaya, penghijauan dilakukan sebagai upaya melestarikan dan memelihara lingkungan sekitar mata air termasuk pula di daerah Ciater salah satunya eks hutan bambu. Sebab dari beberapa kali survei, ternyata lingkungan mata air sudah mengkhawatirkan, sehingga perlu segera dilakukan penghijauan. "Penanaman pohon sasarannya disejumlah lokasi, seperti daerah Cibitung, Ciater, nagrak Cibeusi, palasari. Penanaman dilakukan berkelanjutan, sebagian sudah kami tanam," ujarnya.
Dijelaskan Yaya, bersama aktivis lingkungan lainnya terus berupaya memaksimalkan potensi yang ada, termasuk melakukan kerja sama dengan Sari Ater melakukan penanaman pohon dalam rangkaian HUT Sariater. "Penghijauan dilakukan di beberapa lokasi yang ada di Objek Wisata Sari Ater, kami sudah menanam bibit pohot ki tambleg. Kami mengapresiasi partisipasi Sariater, dan berharap berbagai pihak lain bisa ikut bergabung menanam pohon berkelanjutan," ujarnya.
Manager Humas PT Sari Ater Hotel & Resort, Yuki Azuania, mengatakan peran serta mendukung penanaman pohon sebagai wujud kepedulian perusahaan ikut memelihara lingkungan. Apalagi Sari Ater berkepentingan dengan kelestarian lingkungan. Sebab wisatawan datang ke Sari Ater salah satunya karena faktor alam. "Jadi kami tentunya mendukung setiap kegiatan lingkungan, sebagai bentuk kepedulian kami," ujarnya.
Yaya juga mengatakan merekomendasikan kapada Pemkab agar daerah tangkapan air dan sumber mata air bisa dijadikan hutan lindung. Apalagi di daerah Ciater ada dua mata air besar yaitu cipangasahan dan Panguseupan. Selain itu, daerah Ciater juga termasuk tangkapan air sehingga harus dijaga supaya perambahan lahan, utamanya daerah tangkapan air tidak terus meluas. "Penindakan juga perlu tegas, aparat harus berani setiap pelanggar, khususnya yang mengalihfungsikan lahan di daerah tangkapan air," katanya.
sumber : pikiran-rakyat.com
Komentar0