Adsradiofm.com - Prihatin dengan kondisi warga Bandung yang berprofesi sebagai Ojek konvensional atau ojek pangkalan, Disnaker Kota Bandung akan luncurkan program Local Ojek (Lojek).
Hal itu disampaikan oleh Kepala Disnaker Kota Bandung Asep Cucu Cahyadi di kantor diruang kerjanya jalan Martanegara No.4 Kota Bandung, Selasa (11/10).
"Ojeg konvensional pada dasarnya masuk pada pengangguran terselubung, karena waktu kerja tidak pasti dan penghasilannya juga tidak tentu. Kebanyakan dari mereka rawan terjerumus ke jurang kemiskinan," katanya.
Asep menjelaskan kondisi tersebut diperparah dengan maraknya ojek online yang menggerus sebagian besar konsumen ojek pangkalan atau ojek konvensional. Tanpa menyebut data rincinya Asep mengatakan akibat penurunan penghasilan banyak tukang ojek pangkalan tingkat kesejahteraannya mengalami degradasi dan masuk kategori warga miskin.
Mengatasi masalah tersebut pihaknya melakukan riset dan survey langsung ke lebih dari 700 pangkalan ojek yang ada di kota Bandung. Berdasarkan temuan di lapangan pihak Disnaker akhirnya berkesimpulan perlu melakukan bantuan teknis dan manajemen agar tukang ojek pangkalan bisa bersaing dengan Ojek Online.
"Maka kita siapkan program Lojek agar mereka bisa bersaing dengan ojek online," ujarnya.
Asep menjelaskan melalui program Lojek tukang ojek yang ada di pangkalan akan dikoordinir, di beri sistem seperti ojek online agar masyarakat mudah mengakses layanan para tukang ojek tersebut. Masyarakat pun bisa mengunduh aplikasi Lojek di playstore dan pihaknya sudah mengandeng investir yang akan jadi operatornya.
"Promosi akan kita lakukan secara besar-beaaran jika pilot projectnya berhasil dan nanti kita akan kerjasama dengan operatornya," demikian kata Asep.
Ditambahkan Asep setelah mempersiapkannya sejak beberapa bulan laku, kini, finalisasi programnya sedang dilakukan dan awal bulan depan akan mulai pilot projectnya di 10 pangkalan ojek yang sudah ditentukan.
Sumber : www.rmoljabar.com
Komentar0